Cerita Rakyat

Minggu, 20 Januari 2013



Sinopsis Hikayat Bayan Budiman



 
Cerita yang menjadi bingkai Hikayat Bayan Budiman ini ialah berkenaan kisah seorang saudagar bernama Khoja Maimun dengan istrinya yang cantik Bibi Zainab nama-nya serta seekor burung tiung dan seekor burung bayan.
                Pada suatu masa Khoja Maimun telah pergi ke sebuah negeri lain kerana berniaga ; isterinya bersama-sama dengan dua ekor burung itu. Sepeninggalan Khoja Maimun pergi berniaga ke negeri lain itu maka tersebutlah kisah pada suatu hari, tatkala Putera Mahkota negeri itu sedang berangkat mengedari kota, tiba-tiba terpandanglah ia kepada wajah isteri Khoja Maimun yang cantik itu ; maka tatkala rasa cinta birahi antara dua buah pihak. Putra Mahkota ingin bertemu muka dan brcumbu-cumbuan dengan isteri saudagar itu. Lalu dimintanyalah supaya perempuan itu datang ke istananya pada waktu malam. Sesungguhnya, bahwa kewajiban dan kehormatan tidak maknanya disisi seseorang yang diharu nafsu birahi, maka demikianlah halnya pada suatu malam isteri Khoja Maimun itupun berhias diri dengan tujuan akan pergi ; tetapi terlebih dulu ia telah mendapatkan burung tiung bertanyakan fikiran sambil mnyatakan maksutnya itu lalu burung tiung memberi nasehat serta mengingatkan perempuan itu dengan cara berterus terang, hikayat Bayan Budiman meriwayatkan peristiwa demikian:
                Setelah sudah isteri Khoja Maimun mendengar kata tiung maka iapun terlalulah marah , katanya, “Kerana (laknat) bagimu! Tiada engkau tau akan hal hati orang berahi? Kusangkakan engkau ada menaruh timbang rasa, kerana sama perempuan.”. Maka disentakannya tiung itu dari sangkarnya lalu dihempaskannya dibumi. Maka matilah tiiung itu.
                Setelah dilihat oleh Bayan kelakuan bibi zainab membunuh tiung itu tiada dengan semena-menanya, maka iapun mendiamkan dirinya. Maka bayanpun pura-pura terkejut seraya katanya,” Apakah pekerjaan tuan datang kemari dengan malam kelam ini? “
                Dalam pada itu Bayan pun mencari akal bagi menahan isteri tuanya dari pada melanjutkan niatnya yang cemar itu dengan tidak mencela-cela perbuatannya, melainkan dengan jalan cerita. Maka lelaki isteri Khoja Maimun mendengar cerita bayan yang amat menarik hatinya itu, hingga tida jadi ia pergi . Cerita-cerita itu pula ,makin lama semakin banyak mengalirkan kias nasihat yang halus dan dalam ertinya, terutama sekali mengenai : kaum perempuan.
                Demikian halnya setiap malam-malam bersambut pagi bayan menghabiskan banyak 70 ceritanya. Segala isi cerita-cerita itu memberi nisyaf kepada isteri Khoja Maimun.  Sehingga pulihlah semula rasa setianya kepada suaminya dan lenyaplah segala niat hatinya hendak melakukan perbuatan cemar itu sampai suaminya kembali.

0 komentar:

Posting Komentar